Kebanyakan pembahasan soal akhir
zaman dan huru haranya berkisar pada topik mengenai Fitnah Dajjal dan
kemunculan Imam Mahdi, juga tentang kedatangan Isa Almasih yang kedua
kalinya. Namun sangat jarang orang membahas mengenai Ya'juj dan Majjuj
secara mendalam, kalaupun ada yang membahas hanya sebagai peran figuran
saja dalam peristiwa besar akhir zaman. Padahal, huru hara yang
ditimbulkan oleh kedua bangsa ini adalah peristiwa puncak yang jauh
lebih dahsyat daripada peristiwa perang Armageddon antara Imam Mahdi
melawan Dajjal dan pengikutnya. Segala rangkaian peristiwa yang terjadi
dalam hadis-hadis mengenai huru hara akhir zaman akan berkerucut pada
peristiwa munculnya kedua bangsa ini. Karena itu dalam tulisan ini, kami
akan mencoba mengupas mengenai Ya'juj dan Majjuj, latar belakangnya dan
huru hara yang akan ditimbulkannya.
Pembahasan ini akan dilakukan dengan berdasarkan Al Qur'an serta Hadits
yang akan dibingkai dalam pola pikir kami sebagai penulis dan akan
dijabarkan berdasarkan kronologi terjadinya peristiwa. Kami menyadari
mungkin saja pembahasan ini akan kontroversi dengan pendapat para ulama.
Kalaupun ada yang salah, ini tak lebih merupakan kekurangan kami
pribadi sebagai manusia biasa yang penuh ketidak sempurnaan.
- Kedatangan Ya'juj dan Majjuj di Masa Silam
Kemunculan Ya'juj dan Majjuj
dimasa silam pertama kali dijelaskan dalam Al Qur'an yaitu pada surat Al
Kahfi. Diceritakan bahwa dimasa lalu pernah ada seorang penguasa yang
bernama Zulkarnain yang sempat berhadapan dengan kedua bangsa ini.
Demikan ayat-ayatnya :
- 93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan
- 94. Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"
- 95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding (batas) antara kamu dan mereka,
- 96. berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata (tinggi) dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)." Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu."
- 97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.
- 98. Dzulkarnain berkata: "Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."
- 99. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya
(QS Al Kahfi 93 - 99)
Ketika
membaca ayat-ayat diatas kita bisa menyimak bersama, bahwa pada masa
lalu kedua bangsa ini yaitu Ya'juj dan Majjuj telah menjadi ancaman bagi
sekelompok masyarakat yang berlokasi di antara dua buah gunung.
Kemudian datanglah Raja Zulkarnain yang berdasarkan ilham dari Allah
SWT, mendirikan sebuah bangunan berkerangka besi yang di cor dengan
tembaga, serta tingginya menyamai kedua gunung atau bukit itu. Yang mana
Ya'juj dan Majjuj tidak memiliki kemampuan untuk melewatinya
(memanjatnya), ataupun melubanginya. Sebagai berita tambahan dari Allah,
pada akhir zaman bangunan tersebut akan hancur, sehingga Ya'juj dan
Majjuj dapat muncul kembali dan merajalela. Beberapa point dalam
ayat-ayat itu hingga kini masih merupakan misteri yang belum dapat
dijelaskan dengan pasti, dan terbuka untuk berbagai macam penafsiran.
Kami akan membahas penafsiran-penafsiran ini lebih lanjut.
Diantara yang masih diperdebatkan para
ulama adalah, siapakah Ya'juj dan Majjuj? Beberapa ulama di masa lalu
menafsirkan bahwa mereka adalah bangsa Mongol dan Tartar. Namun teori
itu sekarang ini menjadi tidak berdasar, mengapa? Karena bangsa Mongol
dan Tartar ini pun telah muncul dan menyebar ke seluruh dunia sebelum
terjadinya huru hara akhir zaman. Dan tidak ada satupun tembok tembaga
yang membendung mereka. Beberapa ulama lain menafsirkan kedua bangsa ini
sebagai perang dingin antara blok barat dan timur. Tetapi seperti yang
kita ketahui bersama, perang dingin telah berakhir tanpa terjadinya huru
hara besar seperti yang diceritakan dalam hadis. Maka hingga kini siapa
dan apa latar belakang kedua bangsa ini masih menjadi misteri.
Perdebatan
yang lain adalah mengenai ihwal bangunan yang telah didirikan oleh
pasukan Raja Zulkarnain. Bangunan macam apa yang bisa mengurung sebuah
bangsa hingga akhir zaman? Sebagian besar ulama menafsirkan bangunan ini
sebagai sebuah tembok raksasa yang tingginya menyamai kedua bukit
tempat berdiamnya masyarakat yang meminta bantuan Zulkarnain itu. Namun
hingga kini, tidak satupun penemuan arkeologi yang pernah membuktikan
keberadaan bangunan ini. Dan jikalaupun memang ini adalah sebuah
dinding, apakah mungkin dinding ini dapat mengisolasi sebuah bangsa
selama ribuan tahun tanpa bisa dilewati? Bisa saja Ya'juj dan Majjuj
mengambil jalan memutar dinding itu dan membuat huru hara sejak lama.
Jadi bangunan macam apa sebenarnya yang didirikan oleh Raja Zulkarnain?
Dan mengapa Allah menjelaskan begitu detil mengenai struktur bangunan
ini yang memiliki kerangka besi dibalut oleh cor tembaga? Karena
sebagaimana kita ketahui, ketika Allah menjelaskan sesuatu secara detil
seperti ini dalam Al Qur'an, pasti ada suatu maksud tersembunyi dalam
penafsirannya. Dan hal ini masih menjadi misteri. Secara logika, kalau
hanya untuk mengisolir suatu kaum saja, bangunan yang terbuat dari batu
seharusnya sudah cukup. Mengapa harus dari tembaga berkerangka besi?
Berdasarkan kronologi hadis, dapat diketahui bahwa Ya'juj dan
Majjuj muncul membuat huru hara sesudah peristiwa ditumpasnya Dajjal dan
Bani Isra'el oleh Imam Mahdi dan Isa Almasih, melalui suatu peperangan
dahsyat yang memakan banyak korban baik jiwa maupun materiil. Dahsyatnya
peperangan itu digambarkan dalam hadits sebagai berikut.
- Kemunculan Ya'jud Ma'jud di Akhir Zaman
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: Maka ketika telah sampai
hari yang keempat, bangkitlah seluruh umat Islam,
lalu Allah SWT menimpakan bencana terhadap
mereka (Dajjal dan pengikutnya) dan terbunuhlah mereka dengan
dahsyatnya, hingga tidak pernah terlihat oleh orang sebelumnya. Sehingga
apabila burung melewati kawasan pertempuran mereka, maka burung itu
akan mati sebelum melewati mereka. Maka bertambahlah ‘turunan bapak’ yang
mati, sehingga tidak ditemukan yang tersisa dari mereka kecuali seorang
laki-laki.
(HR.
Muslim)
Namun
kemenangan besar umat Islam dalam peperangan melawan Dajjal dan
pengikutnya bukanlah merupakan akhir perjuangan. Peperangan ini mungkin
telah berakibat pada suatu peristiwa yang lebih besar lagi yang harus di
hadapi oleh umat muslim. Bangunan yang menghalangi Ya'juj dan Majjuj
hancur, entah oleh sebab apa. Kemungkinan akibat dahsyatnya peperangan
yang terjadi di berbagai belahan dunia sehingga secara tak sengaja
menghancurkan bangunan ini (ini hanyalah asumsi penulis). Huru hara
akhir zaman yang sesungguhnya segera akan dimulai.
Dalam Al Qur'an dijelaskan awal
kejadiannya sebagai berikut :
- 96.Hingga apabila dibukakan (pembatas) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
- 97. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (akhir zaman), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim."
(QS: Al Anbiya 96-97)
Berikutnya akan kami kutipkan berbagai
hadis yang menjelaskan tentang huru hara Ya'juj dan Majjuj. Kami edit
sedikit tanpa mengurangi maknanya.
Demikian bunyinya :
Rasulullah bersabda : "Dinding pembatas Ya'juj
dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi" (QS . Al Anbiyaa' : 96).
Maka mereka akan menyerang
manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota
dan benteng-benteng mereka, sambil membawa binatang-binatang ternak
bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Majjuj) meminum semua air
di bumi, sehingga apabila sebagian dari mereka melewati sebuah sungai
maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika
sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering
tersebut, maka mereka berkata: "Dulu di sini pernah ada air". Dan
apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di
sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka
(Ya'juj dan Ma'juj):
"Penduduk bumi sudah kita habisi, maka
berikutnya yang tertinggal adalah penduduk
langit", kemudian
salah seorang dari mereka melemparkan
tombaknya ke langit, dan
tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu
bencana dan fitnah. Maka tatkala rnereka sedang asyik berbuat demikian,
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat
belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun
mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata:
"Apakah ada seorang laki-laki yang berani mati untuk melihat, apa yang
sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah salah seorang dari
mereka dengan perasaan tak takut mati, kemudian dia menemukan bahwa
mereka semua (Yajuj dan Majjuj) telah mati dalam keadaan sebagian mereka
di atas sebagian yang lain (bertumpukan), maka laki-laki tersebut
berseru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kalian, sesungguhnya
Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan musuhmu", maka
mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan
ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput
tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu
ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang
tidak pernah dipotong."
(Hadits diriwayatkan oleh. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban
dan Hakim dari Abu Sa’id)
Pada hadis lain digambarkan mengenai
apa yang terjadi pada Nabi Isa Almasih dalam huru hara itu :
Dikisahkan, fitnah dan kejahatan
mereka (Ya’juj dan Majjuj) sangat besar dan menyeluruh , tiada seorang
manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak
sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk
berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka.
(seperti yang diterangkan dalam hadist yang
diriwayatkan
oleh Ibn Majah dari Nawwas)
Rasulullah Muhammad
saw bersabda :
Maka saat mereka telah keluar
(dari dinding yang menghalangi mereka), Allah SWT berfirman kepada Isa
ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba yang tidak
akan mampu diperangi oleh siapapun (Ya’juj dan Majjuj), maka hendaklah
kamu mengasingkan hamba-hambaKu (manusia) ke Gunung Thur (Thursina)”.
Dan di Thur terkepunglah
Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala
sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini. Kemudian Nabiyullah ‘Isa
dan para sahabatnya menginginkan itu, namun mereka tidak menemukan
sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali dipenuhi oleh bau anyir dan
busuk mereka. Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya memohon kelapangan
(kemudahan) pada Allah SWT. Maka Allah mengutus seekor burung yang akan
membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah,
kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu
rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga
menjadi seperti sumur yang penuh.”
(HR.
Ahmad, Muslim & Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am)
Dan hadis berikut ini adalah sebuah
penggambaran mengenai akhir dari semua huru hara akhir zaman.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri ra, ia
berkata :
Rasulullah saw bersabda: "Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya
Al-Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia
sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan
memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi
dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya, dan dia akan
membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata)."
Hadis-hadis yang telah kami paparkan diatas adalah salah satu
tanda kiamat yang telah diceritakan oleh Nabi Muhammad saw ribuan tahun
yang lalu. Perlu diketahui, hadis-hadis tersebut disampaikan sesuai
dengan pola pikir masyarakat arab yang pada masa itu belum mengenal
tekhnologi modern. Pemaparan hadis-hadis diatas cukup gamblang
menggambarkan betapa parahnya situasi pada masa kemunculan Ya'juj dan
majjuj. Namun banyak hal yang mengundang pertanyaan mengenai apa yang
dipaparkan dalam hadis itu.
Pertanyaannya :
- 1. Siapakah sebenarnya Yajuj dan Majujj itu,
- 2. Apa maksudnya mereka turun dengan cepat dari tempat-tempat yang tinggi?
- 3. Siapa yang dimaksud dengan penduduk langit dalam hadis-hadis diatas?
- 4. Apa yang dimaksud dengan "Dinding Pembatas" Yajuj dan Majjuj?
- 5. Tombak macam apa pula yang bisa dilemparkan ke langit dan mengenai sasaran?
- 6. Mengapa Yajuj dan Majjuj menyedot air dimana2 sampai mengeringkan sungai? Dan bagaimana caranya?
- 7. Ulat macam apa yg bisa memusnahkan mereka?
kami hanya ingin
membukakan wawasan para pembaca bahwa tugas besar Nabi Isa as itu
sesungguhnya lebih besar dari yang kita bayangkan. Bukan sekedar
menyampaikan syari'at kepada bani Israel di masa lalu, bukan juga
sekedar membunuh Dajjal. Namun berdasarkan hadis itu, Isa Almasih
benar-benar ditugaskan Allah untuk menyelamatkan umat manusia dari
bencana yang lebih besar lagi, yaitu Ya'juj dan Majjuj.
Hanya Allah yang mengetahui ihwal
kejadian yang sebenarnya mengenai misteri Ya'juj dan Majjuj. Dan tidak
menutup kemungkinan, bahwa mereka bukanlah termasuk penduduk bumi
(berdasarkan cara munculnya yaitu turun dengan cepat dari seluruh tempat
yang tinggi). Dan tidak menutup kemungkinan pula dinding yang dibuat
oleh raja Zulkarnain itu sebenarnya adalah suatu bangunan yang
menghalangi mereka mencapai bumi atau minimal mengetahui lokasi bumi..
Yang jelas, apapun yang terjadi hendaklah kita tetap berpegang pada Al
Qur'an dan hadis, karena apabila kejadian seperti yang digambarkan dalam
hadis diatas benar-benar terjadi, yang membuat kita mampu bertahan
hanyalah ketaqwaan yang teguh kepada Allah. Dan percayalah, Allah akan
menolong hamba-hamba yang selalu berusaha menolong agamaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar